Ciri-Ciri Manusia yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan
Ciri-Cirinya :
a. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan, dsb.
b. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau tanah modal usaha.
c. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
d. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas self employed, berusaha apa saja.
e. Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan.
sumber : buku MDKU Ilmu Sosial Dasar penerbit Gunadarma
Fungsi Kemiskinan
Kemiskinan memiliki sejumlah fungsi, yaitu :
1. Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung).
2. Fungsi Sosial : menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3. Fungsi Kultural : sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
4. Fungsi Politik : berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing dengan kelompok lain.
Walaupun kemiskinan memilik fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi, karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.
sumber : buku MDKU Ilmu Sosial Dasar penerbit Gunadarma
studi kasus :
Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Kompleks
Wakil Presiden Boediono mengatakan, penanggulangan kemiskinan di Indonesia merupakan masalah kompleks dan multidimensional, mengingat komposisi penduduknya yang beragam status sosial dan ekonomi serta geografis yang tersebar.
"Persoalan penanggulangan kemiskinan kompleks dan merupakan tantangan yang cukup berat," kata Wapres Boediono kepada pers, di New York, Amerika Serikat, Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.
Hal tersebut dikatakan saat konferensi pers yang dipimpin terkait kegiatannya dalam kunjungan ke New York yang juga diikuti Menlu Marty Natalegawa, Kepala BKPM Gita Wirjawan, Ketua Unit Kerja bidang Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto serta Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal.
Wapres di New York pada Jumat ini mengikuti diskusi meja bundar yang diadakan oleh Clinton Global Initiative (CGI) dan Boediono dalam kesempatan itu menyampaikan beberapa butir pemikiran mengenai poemanfaatan teknologi untuk mempercepat pemberantasan kemiskinan.
Menurut Wapres, penanggulangan kemiskinan di Indonesia berfokus pada perbaikan kualitas sumberdaya manusia melalui perbaikan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Indonesia, kata Boediono, telah menyediakan anggaran dana 20 persen dari anggaran pendidikan untuk perbaikan kualitas pendidikan disamping menyediakan layanan dasar kesehatan untuk orang miskin secara cuma-cuma melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
"Saat ini pemerintah juga menyiapkan perubahan layanan sistem jaminan kesehatan berbasis asuransi yang mencakup seluruh penduduk sesuai amanat UU Sistem jaminan Sosial Nasional.
Dikatakan Wapres pula masalah kemiskinan bukan hanya dialami oleh Indonesia tapi juga merupakan masalah global.
Total, kata Boediono, masih ada 1,37 miliar penduduk dunia tergolong miskin, 30 juta orang diantaranya berada di Indonesia, 465 juta orang di India, 208 juta orang di China, Asia 957 juta orang.
"Di Indonesia juga masih banyak penduduk yang masih rawan untuk jatuh kembali ke bawah garis kemiskinan," kata Boediono.
Wapres juga menyatakan komitmen pemerintah untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia hingga delapan persen hingga 10 persen dari jumlah penduduk tahun 2014 dari angka saat ini 13,3 persen tahun 2010.
Untuk itu, kata Boediono, pemerintah sudah membentuk Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang langsung diketuai Wapres untuk memastikan pencapaian target tersebut.
sumber : http://www.gatra.com/2010-09-24/artikel.php?id=141608
opini :
menurut saya, kemiskinan di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat dratis. mungkin di tahun sekarang 2010 para pemimpin punya cara untuk menanggulangi kemiskinan. Kemiskinan itu mempengaruhi faktor ekonomi, jadi dari sekarang kita sebagai generasi muda harus rajin-rajin lah menuntut ilmu apakah kita mau di masa depan kita menjadi pemulung dan pengemis pasti tidak kan. Makanya kita harus rajin ke sekolah masalah biaya biar orang tua kita yang memikirkan dan kita harus memikiran pendidikan kita kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar