Sabtu, 08 Januari 2011

BAB XI

Pertentangan dan Ketegangan dalam Masyarakat

Sikap berprasangka jelas tidak adil , sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada pengalaman atau apa yang didengar. Lebih-lebih lagi bila sikap berprasangka itu muncul dari jalan fikiran sepintas, untuk kemudian disimpulkan dan dibuat pukul rata sebagai sifat dari seluruh anggota kelompok sosial tertentu. Apabila muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau terhadap suatu suku bangsa, kelompok etnis tertentu, bisa jadi akan menimbulkan pertentangan-pertentangan sosial yang lebih luas. Suatu contoh : beberapa peristiwa yang semula menyangkut berapa orang saja, sering menjadi luas, melibatkan sejumlah orang. Akan menjadi riskan lagi apabila peristiwa itu menjalar lebih luas, sehingga melibatkan orang-orang di suatu wilayah tertentu, yang diikuti dengan tindakan-tindakan kekerasan dan destruktif dengan berakibat mendatangkan kerugian yang tidak kecil.
Contoh-contoh lain: Prasangka diskriminasi ras yang berkembang di kawasan Afrika Selatan dan sekitarnya membuat kawasan ini selalu bergolak. Konflik-konflik antarsuku, antar ras tidak dapat dihindarkan. Lebih jauh antara kelompok minoritas kulit putih dengan kekuasaan dan kekuatan bersenjata yang lebih tangguh, saling baku hantam kelompok dengan kelompok mayoritas orang-orang kulit hitam. Tindak kekerasan di Afrika Selatan jelas-jelas merupakan manifestasi dari pertentangan sosial yang berlarut-larut. Tindakan kekerasan yang sudah diambang eksplosif itu, sebagai akibat dari pengendalian eksternal dari masing-masing golongan yang bertentangan begitu lemah.

sumber : buku paket ISD MKDU gunadarma


Daya Upaya Untuk Mengurangi/Menghilangkan Prasangka dan Diskriminasi

a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi.

Pemerataan pembangunan dan usaha peningkatan pendapatan bagi warga Negara Indonesia yang masih tergolong dibawah garis kemiskinan akan mengurangi adanya kesenjangan-kesenjangan sosial antar si kaya dan si miskin.
Melalui pelaksanaan program-program pembangunan yang mantap yang didukung oleh lembaga-lembaga ekonomi pedesaaan seperti BUUD dan KUD. Juga melalui program Kredit Candak Kulak (KCK), Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), dan dalam sector pertanian dengan program Intensifikasi Khusus (Insus), Proyek Perkebunan Inti Rakyat (PIR), juga Proyek Tebu Rakyat diperkirakan golongan ekonomi lemah lambat laun akan dapat menikmati usaha-usaha pemerintah dalam perbaikan sektor perekonomian antara kelompok kuat dan kelompok ekonomi lemah sedikit banyak dapat dikurangi dan akhirnya akan sirna. Pada sisi lain mereka yang tergolong dalam kelompok ekonomi kuat, harus selalu menyadari bahwa kesenjangan sosial yang berkepanjangan antara kelompok ekonomi kuat dengan kelompok ekonomi lemah yang mayoritas itu, akan menjadi titik rawan.
Oleh karena itu upaya pendekatan, rasa kebersamaan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara kelompok ekonomi kuat dengan kelompok masyarakat ekonomi lemah adalah usaha yang sungguh-sungguh bijaksana. Realisasi adanya bapak angkat dalam rangka kerja sama saling menguntungkan antara pemilik modal terbatas, sedikit banyak akan memperkokoh solidaritas sosial, memperkokoh rasa kebersamaan yang lebih akrab. Melalui usaha-usaha peningkatan perekonomian yang dilaksanakan melalui program-program pemerintah dan melalui usaha kerja sama antara pemilik modal kuat dengan pemilik modal terbatas, diperhitungkan bahwa pemerataan pembangunan dan peningkatan pendapatan perkapita akan meningkat. Sejalan dengan itu diharapkan prasangka dan kesenjangan sosial antara kelompok ekonomi kuat dan kelompok ekonomi lemah lambat laun akan lenyap.

b. Perluasan kesempatan belajar.

Adanya usaha-usaha pemerintah dalam perluasan kesempatan belajar bagi seluruh warganegara Indonesia, paling tidak dapat mengurangi prasangka bahwa program pendidikan, terutama pendidikan tinggi hanya dapat dinikmati oleh kalangan masyarakat menengah dan kalangan atas.
Mengapa ? Untuk mencapai jenjang pendidikan tertentu di perguruan tinggi memang mahal, disamping itu harus memiliki kemampuan otak dan modal. Mereka akan selalu tercecar dan tersisih dalam persaingan memperebutkan bangku sekolah. Masih beruntung bagi mereka yang memiliki kemampuan otak. Jika dapat mencapai prestasi tinggi dan dapat dipertahankan secara konsisten, beasiswa yang aneka ragam itu dapat diraih dan kantongpun tidak dapat kering kerontang. Dengan memberi kesempatan luas untuk mencapai tingkat pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi bagi seluruh warga Negara Indonesia tanpa kecuali, prasangka dan perasaan tidak adil pada sektor pendidikan cepat atau lambat akan hilang lenyap.

c. Sikap terbuka dan sikap lapang.

Harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang datang dari luar ataupun yang datang dari dalam negeri, semuanya akan dapat merongrong keutuhan Negara dan bangsa. Kebhinekaan masyarakat berikut sejumlah nilai yang melekat, merupakan basis empuk bagi timbulnya prasangka, diskriminasi, dan keresahan. Berbagai ideology secara histories pernah dapat mendapat tempat dan berkipra di republic ini, bukan mustahil akan mengambil manfaat kemajemukan kultur, status dan kelas masyarakat. Bukan mustahil kalau mereka memanfaatkan situasi berprasangka, resah dan kemelut. Apalagi dalam suasana transisi masa satu asas, berbagai pengaruh dan kemungkinan itu tidak boleh diremehkan begitu saja. Sesungguhnya idealisme paham kebangsaan yang merancangkan persatuan dan kemerdekaan, telah menumbuhkan sikat kesepakatan, solidaritas, dan loyalitas yang tinggi. Dengan berbagai sikap unggul itu, diharapkan akan berkelanjutan dengan sikap saling percaya, saling menghargai, menghormati dan menjauhkan diri dari sikap berprasangka. Dilandasi dengan sikap-sikap tersebut di atas akan muncul sikap terbuka, sikap lapang, untuk menerima kritik, suatu makna dari perbedaan pendapat yang wajar dalam kemajemukan masyarakat Indonesia. Upaya menjalin komunikasi dua arah, karena masing-masing berniat membuka diri untuk berdialog antar golongan, antar kelompok sosial yang diduga berprasangka dengan tujuan membina kesatuan dan persatuan bangsa, adalah suatu cara yang sungguh bijaksana.

sumber : buku paket ISD MKDU gunadarma

TEORI INTEGRASI
Nasionalisme adalah suatu faham yang mengajarkan bangsa yang bernegara yang dibangun dari masyarakat yang majemuk, dan warganya tersebut sungguh-sungguh bertekad untuk membangun masa depan secara bersama, dengan terlepas dari berbagai perbedaan ras, etnik, dan agama atau misalnya, dari ikatan kesetiaan yang melekat sejak lahir terhadap suku daerah kelahirannya.Suatu negara akan berfungsi dengan baik apabila memiliki dukungan idiologi nasionalisme, dan juga tidak kalah pentingnya adalah dukungan demokrasi. Nasionalisme dibangun dari semangat rakyat untuk bersatu, sedangkan demokrasi menjamin jati diri rakyat, penghormatan dan perlindungnya. Dalam hal ini keikutsertaan dalam kehidupan bernegara diwajibkan, sehingga semangat nasionalisme dan demokrasi dapat dibangun dengan baik yang diharapkan akan tercipta suatu stabilitas nasional yang tangguh, sekalipun dalam negara demokrasi berbagai kepentingan tidak akan hilang tetapi dapat ditekan atau larut dalam berbagai organisasi politik yang ada.Semua itu dapat tercapai apabila pemerintahan itu baik.,seperti menegakkan keadilan dalam mengalokasikan sumberdaya nasional, baik antar sector maupun antar wilayah, sehingga etnik diperlakukan dengan adil , dapat hidup dengan tenang, aman, serta dapat melaksanakan seluruh kegiatan kehidupan social dengan baik. Tetapi sebaliknya bila pemerintah mengalami kemunduran dalam kinerjanya, maka masing-masing golongan yang ada dalam masyarakat akan berjuang untuk memperoleh hak, serta akan memenuhi aspirasi sebagai kepentingan yang syah, maka demikian akan timbul kebangkitan etnik, dan lebih jauhnya lagi akan terjadi suatu gejokak dimasyarakat.
Berikut ini beberapa pengertia tantang integrasi
Menurut Claude Ake(dlm Nazaruddin Syamsuddin, Integrasi dan Ketehanan Nasional di Indonesia (Lemhanas, Jakarta1994,hal3)integrasi nasional pada dasarnya mencakup dua masalah pokok Yaitu :
1.Bagaimana membuat rakyat tunduk dan patuh kepada tuntutan-tuntutan negara, yang mencakup perkara pengakuan rakyat terhadap hak-hak yang dimiliki negara.
2. Bagaimana meningkatkan consensus normatif yang mengatur prilaku politik setiap anggota masyarakat, consensus ini tumbuh dan berkembang diatas nilai-nilai dasar yang dimiliki bangsa secara keseluruhan. Sedangkan menurut pakar sosiologi,Manrice Duverger dalam bukunya, mengatakan sebagai berikut
“Integrasi didefinisikan sebagai “dibangunnya interdependensi yang lebih rapat antara bagian-bagian antara organisme hidup atau antar anggota-anggota dalam masarakat” sehingga integrasi adalah proses mempersatukan masyarakat,yang cenderung membuatnya menjadi suatu kata yang harmonis yang didasarkan pada tatanan yang oleh angota-anggotanya dianggap sama harminisnya.
Dari dua pengertian tersebut diatas pada hakekatnya integrasi merupakan upaya politik/ kekuasaan untuk menyatukan semua unsure masyarakat yang majemuk harus tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan tujuan nasional dimasa depan untuk kepentingan bersama.
Proses integrasi disebabkan adanya, kebersamaan sejarah, ada ancaman dari luar yang dapat mengganggu keutuhan NKRI, adanya kesepakatan pemimpin, homogenitas social budaya serta agama ,dan adanya saling ketergantungan dalam bidang politik dan ekonomi.
Nazarudin berpendapat istilah integrasi nasional merujuk kepada perpaduan seluruh unsur dalam rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi social,budaya, ekononi, maka pengertian integrasi nasional adalah menekan kan pada persatuan persepsi dan prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Integrasi mempunyai dua dimensi, antara lain: integrasi horizontal dan integrasi vertikal.
Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan masa dengan cara menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang berpengaruh dengan yang dipengaruhi. Sedangkan dimensi horizontal mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan –perbedaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh factor-faktor tersebut.
Nazaruddin Sjamsudin mengatakan “Integrasi lazim dikonsepsikan sebagai suatu proses ketika kelompok social tertentu dalam masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan-hubungan social,ekonomi ,politik. Kelompok-kelompok sosial tersebut bisa terwujud atas dasar agama dan kepercayaan, suku, ras dan kelas. Konsepsi tersebut mengisyaratkan bahwa integrasi tercipta melalui proses interaksi dan komunikasi yang intensif (dengan tetap mengakui adanya perbedaan. Kemudian jalan menuju proses intagrasi tidak selalu lancer atau mulus seringkali menemukan hambatan-hambatan , itu jelas ada seperti adanya primordialisme, suku, ras, agama dan bahasa. Dalam setiap kebijakan pemerintah selalu ada reaksi setuju dan tidak setuju, hal tersebut adalah wajar apabila suatu negara dibentuk dari suatu masyarakat yang majemuk, ada yang merasa diuntungkan dan ada yang merasa dirugikan okeh kebijakan tersebut. Kelompok yang merasa dirugikan dengan adanya kebijakan tersebut akan merasa tidak puas maka kelompok tersebut akam menyalurkan kekecewaannya dalam masyarakan melalui kelompok-kelompok yang ada didalammya.
Integrasi masyarakat dalam negara dapat tercapai apabila :
1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.
3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.

sumber : http://marihanafiah.wordpress.com

Studi Kasus :


Jejak Cerita Politik Apartheid

Belenggu politik apartheid membekaskan sejarah khusus bagi Afrika Selatan (Afsel). Diskriminasi ras dan warna kulit itu meninggalkan memori kelam namun juga memberikan pelajaran berharga mengenai perjuangan keras para tokoh yang membela hak asasi manusia.

Nelson Mandela menjadi pahlawan utama pembebasan warga Afsel dari kungkungan politik apartheid. Atas perjuangannya, pria kelahiran Mvezo 1918 itu sangat disegani dan semua hal tentang dirinya mendapatkan tempat istimewa bukan hanya di hati orang-orang Afsel tapi dunia juga menghormatinya.

Cerita panjang tentang politik apartheid dan sepak terjang Nelson Mandela bisa dilihat secara lebih hidup di museum apartheid. Barang-barang peninggalan autentik serta desain bangunannya mulai dari pintu masuk menunjukkan jati diri sejarah politik apartheid.

Tiket masuk seharga 50 rand mengantarkan para pengunjung melewati dua pintu masuk untuk kulit putih dan nonkulit putih. Pembedaan ini bukan berarti diskriminasi warna kulit diberlakukan.

Tapi hanya sebagai simbol agar para pengunjung bisa merasakan arti dari dasar hukum politik apartheid yang menempatkan empat kelompok individu: Afrika yang digambarkan sebagai “Bantu”, kulit berwarna, Asia, dan kulit putih.

Bagian pertama ruangan setelah pintu masuk ditata menjadi lorong sempit yang pada sisi kanan dan kirinya digantung contoh kartu-kartu identitas penduduk zaman apartheid berukuran besar.

Di atasnya digantung papanpapan tulisan yang menunjukkan pembedaan warna kulit. Di bagian lainnya, sebuah pelataran luas dan panjang ditempatkan sejumlah cermin besar dengan tempelan gambar orang-orang bagai melakukan journey.

Menunjukkan daya pikat penemuan emas di Johannesburg yang menuntun para imigran datang ke sana sejak 1886 dan melahirkan banyak keturunan mereka dengan berbagai warna kulit.

Di bagian dalam utama museum terdapat beberapa ruangan. Tempat yang paling kental menceritakan sejarah apartheid adalah ruang segregasi atau pemisahan. Di sana ditempatkan sejumlah bukti jejak perjuangan para tokoh pembebas diskriminasi.

Ada rekaman asli interview perdana menteri Mandela dengan media ITN di 1961. Kepada publik untuk kali pertama Mandela mengusulkan beralih dari perjuangan tanpa kekerasan.

Artikel harian Drum tentang peristiwa besar sabotase oleh tiga pria Johannesburg yaitu Indres Naideo, Reggie Vandeyas, dan Chirish Nanabha ditempel di dinding.

Ketiganya dipenjara masing-masing 10 tahun penjara akibat melakukan sabotase yang kerap terjadi di Rivonia Treason Trail. Tindakan sabotase itu diklaim diprakarsai dua organisasi underground yang menentang apartheid yakni Spears of the Nation dan The Nation Liberation Committee.

Museum apartheid juga kerap menyuguhkan ekshibisi. Salah satunya memamerkan mobil Mercedes 1990 milik Mandela.

“Pameran ini menggambarkan lima karakter Mandela yakni berjiwa kepemimpinan, bersahabat, negotiator, tawanan, dan negarawan,” jelas Katleha Mphuti, penjaga pameran.

Rekaman asli pidato Mandela di dermaga Rivonia Trial pada 1964 juga bisa didengar pengunjung.
hyacintha bonafacia/S-3

sumber : http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=57019

Opini % Saran :

kejadian diatas merupakan perjuangan Nelson Mandela, Presiden Afsel untuk mendapatkan keadilan atas diskriminasi dari rasnya, Negro. Pada tahun itu orang kulit hitam selalu dihina dan dibeda-bedakan oleh orang kulit putih. hingga bapak Nelson Mandela berjuang untuk mendapatkan keadilan hidup bersama tanpa ada diskriminasi hingga muncullah politik apartheid. sikap Nelson Mandela itu patut kita contoh dan kita harus menghormati sesama tanpa membeda-bedakan atau diskriminasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar