TUJUAN ISD
ISD (Ilmu Sosial Dasar) bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran lebih luas, dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
studi kasus:
SEKOLAH GRATIS
Gratis…kata indah dan banyak dicari orang saat ini. Jika ada pembagian beras gratis maka berebutlah orang-orang untuk mendapatkannya, walau mungkin kaki mereka akan menginjak nenek-nenek yang ikut berebut. Jika ada hadiah gratis maka berlombalah orang-orang untuk memenangkannya.
Memang sesuatu yang gratis saat ini banyak membantu kita. Kesulitan ekonomi secara menyeluruh memaksa kita untuk mencari barang secara gratis alias gratisan. Sampai-sampai pemerintahpun memberikan pendidikan atau sekolah secara gratis. Yah, tidak bisa dipungkiri saat ini biaya sekolah memang mencekik banyak orang tua.
Beruntung pemerintah tanggap akan situasi ini dengan mengadakan sekolah gratis. Tetapi apakah sekolah gratis ini bisa mencukupi kebutuhan siswa? Mari kita urai satu persatu.
1. Untuk belajar, siswa membutuhkan seorang pembimbing atau guru yang handal. Apakan sekolah gratisan ini menyediakannya?
2. Untuk menunjang kekurangan informasi siswa, mereka membutuhkan banyak referensi untuk mencukupi rasa ingin tahunya, apakan sekolah gratis bisa menyediakannya?
3. Untuk mengaplikasikan pengetahuannya, siswa membutuhkan cukup media. Dapatkah sekolah gratis menyediakannya?
4. Untuk belajar, siswa membutuhkan metode belajar yang tepat, dapatkah sekolah gratis merancang metode-metode bervariatif ini?
5. Untuk memahami materi, siswa membutuhkan cara pendekatan belajar yang spesifik, tersediakah disini?
6. Untuk belajar secara nyaman, tentu siswa membutuhkan tempat yang memadai. Tersediakah?
7. Nanti saya tambah lagi, atau diantara anda ingin menambahkannya?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti diatas terlalu ideal untuk sebuah sekolah, bahkan sekolah yang berbayarpun belum tentu bisa menyediakannya. Tetapi begitulah seharusnya sebuah sekolah. Selalu menyediakan apa yang siswa butuhkan.
opini & saran :
Menurut saya, sekolah gratis mungkin sangat berarti bagi rakyat yang menengah ke bawah tetapi rakyat yang terbilang mampu banyak juga yang memasukkan anak-anaknya ke sekolah gratis yang mengakibatkan terpenuhnya sekolah negeri. Mungkin pemerintah mempunyai solusi untuk ini dengan memperhatikan rakyat kecil yang rata-rata lulusan SD bahkan tidak sekolah sama sekali.
sumber: http://grenalio.phpnet.us/blog.php?module=detailinformasi&id=40
http://gooblog8.wordpress.com/2009/12/15/sekolah-gratis/
3 KELOMPOK ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ) : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) : ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
studi kasus :
Proses Pembelajaran (Learning Lessons) Promosi Sertifikasi Hutan dan Pengendalian Penebangan Liar di Indonesia
Istilah ‘illegal logging’ sering digunakan untuk merujuk pada berbagai kegiatan ilegal
yang berpengaruh terhadap hutan dan masyarakat yang tergantung padanya. Oleh
karena itu sangat penting untuk mempertimbangkan arti dari konsep ini.
Terdapat beberapa definisi tentang kegiatan hutan ilegal dan penebangan liar.
Definisi yang jelas, praktis dan dapat diterima mengenai legalitas diperlukan untuk
setiap negara sebagai dasar instrumen pasar, seperti verifikasi legalitas, dan untuk
penegakan hukum. Ada banyak tantangan dalam mengembangkan definisi tentang
legalitas, seperti menarik benang merah antara pelanggaran berat dan kecil serta
konflik antara hukum adat dan hukum formal (Dykstra et al. 2002). Di sini, kami
memberikan ringkasan tentang apa saja yang menyusun suatu kegiatan kehutanan
yang ilegal. Kami tidak bermaksud memberikan definisi yang spesifik. Aliansi ini,
sebagaimana yang dibahas di bagian selanjutnya pada laporan ini, sedang menyusun
definisi tentang legalitas untuk Indonesia.
Kegiatan hutan ilegal meliputi semua tindakan ilegal yang berhubungan dengan
ekosistem hutan, demikian juga industri yang berhubungan dengan hutan dan hasil
hutan kayu serta non-kayu. Kegiatan itu meliputi tindakan yang melanggar hak-hak
atas lahan hutan, melakukan korupsi untuk mendapatkan konsesi hutan, dan semua
kegiatan pada seluruh tahap pengelolaan hutan dan rantai produksi barang dari hutan,
dari tahap penanaman hingga penebangan dan pengangkutan bahan baku serta bahan
jadi hingga pengelolaan keuangan (Tacconi et al. 2003).
Pelanggaran hak-hak masyarakat adat, kepercayaan publik dan hak kepemilikan
publik atau pribadi dapat melibatkan tindakan-tindakan menentang hukum konstitusi,
sipil, kriminal atau administratif. Pelanggaran peraturan tentang pengelolaan hutan
pada lahan hutan publik atau hutan milik, merupakan tindakan menentang peraturan
dan perundangan kehutanan. Hal ini merupakan kategori yang meliputi sebagian besar
tindakan yang layak disebut sebagai ‘illegal logging/penebangan liar’.
Pelanggaran atas peraturan tentang pengangkutan dan perdagangan meliputi
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan perundangan di bidang kehutanan, namun
pelanggaran ini mungkin terkait dengan produk hutan yang dipanen secara legal atau
ilegal. Kategori ini dirujuk sebagai ‘perdagangan ilegal produk hutan’. Kegiatan
pengolahan kayu dapat diatur oleh peraturan tentang industri dan perdagangan
dan juga kehutanan. Dalam kategori ini, penggunaan log secara ilegal merupakan
pelanggaran yang secara langsung berhubungan dengan penebangan liar.
opini & saran :
menurut saya, pembelajaran tentang promosi sertifikasi hutan dan pengendalian penebangan liar sangat perlu bagi kita untuk melindungi hutan-hutan di daerah Indonesia karena banyak sekali lahan-lahan di Indonesia yang diambil perusahaan-perusahaan yang menggunakan lahan tersebut untuk urusan bisnis dan sebagainya. Sebaiknya kita harus menjaga hutan-hutan di Indonesia agar terjaganya hewan-hewan asli Indonesia agar tidak punah dari kerusakan hutan di Indonesia.
sumber : http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
http://forestcreator.wordpress.com/2010/01/22/proses-pembelajaran-learning-lessons-promosi-sertifikasi-hutan-dan-pengendalian-penebangan-liar-di-indonesia/
PENGERTIAN MASALAH SOSIAL
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
studi kasus :
Kenapa Artis Lokal Marak Cerai ?
Selama ini sepertinya belum ada semacam survey yg meneliti ttg kemungkinan penyebab kasus2 perceraian yg melibatkan para artis/selebriti lokal. Ada komentar yg mencibir maraknya kasus perceraian artis kita sudah mirip dg kawin-cerai yg terjadi di kalangan artis hollywood. Perkawinan dan perceraian yg melibatkan para artis ataupun seleb rupanya masih menjadi kabar menarik bagi publik. Istilah selebriti berasal dari celebrity yg berarti orang terkenal yg lalu oleh kalangan media sering dipendekkan menjadi seleb.
Sepengamatan saya, perkawinan/perceraian yg melibatkan seleb sebetulnya ada dua macam, yakni yg melibatkan pasangan murni seleb (dua2nya seleb/artis) dan semi seleb (salah satunya seleb/artis). Tapi ada juga kabar kawin cerai yg tetap marketable meski tidak masuk kategori murni ataupun semi seleb asalkan yg terlibat masih ada kaitan kerabat atau famili dgn figur seleb/artis.
Mengikuti tayangan infotainment di beberapa tv lokal yg kerap berisi kawin-cerai para seleb, dg sendirinya membentuk suatu opini. Akhirnya ada semacam kesimpulan yg asumtif tentang beberapa faktor penyebab perceraian yg menimpa kalangan seleb/artis lokal.
Kesimpulan dan uraian yg dibuat disini belum tentu benar dan bisa saja subyektif dan terbuka utk didebat. Diluar faktor-faktor pemicu lainnya, beberapa faktor penyebab ataupun pemicu perceraian yg coba diasumsikan disini antara lain ialah:
- faktor virginitas
- faktor ekonomi
- faktor selingkuh
- faktor beda agama
a. faktor virginitas
Uraian tentang faktor ini sengaja didahulukan krn sepertinya agak menarik dan belum pernah atau jarang disinggung, digali, diberitakan, ketimbang ketiga faktor lainnya. Virginitas disini tentu saja mengacu pd pihak wanita baik ia artis/seleb ataupun non artis/seleb.
Kenapa faktor virginitas atau keprawanan bisa jadi pemicu perceraian? Ya iyalah, krn - terlepas dari pro-kontra ttg virginitas - sebenarnya banyak kaum pria disini yg diam2 tak ingin dpt istri yg tak virgin lagi. Misalnya, artis A sdh lama pacaran dg artis B. Tapi ternyata si B memilih nikah dg wanita lain yg duitnya lebih banyak. Lalu entah krn sekadar pelarian atas putus cinta ato kekecewaannya, si A pun pacaran dan nikah dg artis C yg tentu saja tak kalah ganteng dari si B.
Tapi perkawinan A dan C hanya bertahan satu atau dua tahun. Mereka pun sepakat bubaran. Nah, kenapa itu terjadi? Asumsi subyektifnya ialah krn si C mendapati (merasakan) bhw si A ternyata sdh tak virgin lagi. Mungkin krn sdh direnggut si B. Makanya tak heran jika ada beberapa artis wanita lokal yg milih nikah dg ekspatriat, bule, orang mancanegara, dsb, setelah mereka putus dg pacar2 lokalnya.
Kenapa itu terjadi? Karena orang barat/bule/ekspatriat biasanya tidak ambil pusing apakah wanita calon istrinya masih virgin atau tidak virgin.
b. faktor ekonomi
Bagi para seleb, artis, atau mereka yg merasa dirinya seleb/artis ataupun mereka yg bergaya hidup 'ngartis', ditengah situasi krisis ekonomi yg belum juga usai ini kemapanan ekonomi tentu saja menjadi prioritas utama.
Kemiskinan materi pun jadi seperti monster yg paling ditakuti. Tak heran jika kesederhanaan, kemiskinan, kejatuhgengsian, lebih ditakuti ketimbang Tuhan.
Maka jika saya misalnya ialah artis wanita remaja yg sedang naik daun, standar kebutuhan hidup dan gengsi sayapun ikut naik termasuk standar kriteria dlm memilih pasangan, pacar, calon suami, dsb. Ibaratnya, pria yg kelak ‘menaiki’ saya yg sedang naik daun setidaknya mesti naik jaguar dulu.
Jadi tidaklah mengherankan jika banyak artis/seleb yg memilih pengusaha utk jadi suami atau istrinya. Dan bukan kejutan juga jika di kemudian hari artis ybs minta cerai krn sang suami terlibat kasus yg berimbas pd kemapanan ekonomi mereka. Krn seleb/artis biasanya sdh biasa hidup enak, maka alergi jika hrs hidup kekurangan. Apalagi kekurangan jumlah mobil, villa, rumah, kurang traveling ke luar negri, kurang gengsi, dsb.
Juga hal biasa jika ada perkawinan pasangan artis senior yg tampak harmonis tapi tiba-tiba bubar krn si istri terlibat utang lalu si suami milih kawin dg wanita pengusaha. Atau artis muda ganteng yg mutusin pacarnya dan milih kawin dg tante pengusaha yg tentu saja jauh lebih kaya utk lunasi deretan utangnya.
Makanya di musim kampanye, suksesi kepala daerah, presiden, dsb, banyak artis yg kluar sifat oportunisnya lalu rame2 mendadak caleg, cawagub, cabup, dsb. Krn utk ancang2 masa depan stabilitas ekonomi pribadi dan kluarga. Apalagi jika prospek job, karir per-artisan nya menunjukan tanda2 suram. Jadilah mrk politisi instan bin karbitan bermodalkan popularitas tapi minim kualitas dg niat iseng2 berhadiah.
Dan politik yg mestinya merupakan bidang serius dan butuh kompetensi, komitmen, dan kredibilitas khusus krn berkait dg soal mengurus negara dan rakyat pun jadi bahan mainan yg remeh di tangan para oportunis dadakan tsb.
Mungkin krn citra seleb/artis terlanjur dikonstruksikan identik dg glamor, kemewahan, akhirnya citra itu dipersepsi sbg suatu keniscayaan yg mutlak oleh publik dan oleh seleb/artis ybs. Tapi bukan tak mungkin konstruksi sosial tsb malah jd bumerang atau lingkaran gengsi yg menjebak mrk hingga susah keluar darinya.
Tapi tidak semua artis spt itu. Ada juga beberapa gelintir mantan artis penyanyi yg sdh lama sadar lalu meninggalkan dunia keartisan yg semu utk kembali ke jalan yg benar dan memilih jadi manusia biasa, jadi ibu rumahtangga, bahkan jadi motivator, inspirator religius.
opini & saran :
Menurut saya, itu merupakan kebiasaan artis-artis lokal untuk mencari popularitas di kalangan masyarakat tetapi itu membuat citra artis-artis lokal menjadi jelek di pandangan masyarakat sebaiknya artis-artis lokal dalam mencari popularitas di kalangan masyarakat harusnya dengan bakat yang di miliki dari artis tersebut misalnya dalam berakting , menyanyi dan sebagainya
sumber : http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
http://forum.detik.com/showthread.php?t=79801
CONTOH MASALAH SOSIAL
Contoh masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
studi kasus :
Fenomena 4 Aliran Sesat di Indonesia
Al-Qiyadah Al-Islamiyah
Al Qiyadah Al Islamiyah dirikan sejak tahun 2000 dianggap menyimpang karena menganggap Nabi Muhammad SAW bukan sebagai nabi terakhir. Aliran ini juga tak mewajibkan umatnya menjalankan salat lima waktu, berpuasa, maupun ibadah haji lantaran dianggap belum turun perintah Allah untuk menjalankan itu. Mereka juga beranggapan saat ini baru memasuki periode Mekah dengan ajaran pokok menegakan aqidah Islamiyah.
Ahmad Moshaddeq, pemimpin aliran ini yang mengaku sebagai rasul pernah mengatakan "Al-Qiyadah dirikan sejak tahun 2000, sejak tahun 2000-2006, itu situasinya tidak ada masalah. Tapi ketika masuk tahun 23 Juli 2006, terjadi hal yang spektakuler, setelah bertapa selama 40 hari 40 malam mendapat wahyu dari Allah dan diangkat menjadi rasul, dan para sahabatnya membenarkan itu, " ungkapnya.
Jamaah Pengajian Al-Haq
Untuk mencari pengikut baru jamaah Al-Haq yang diduga telah beroperasi selama 2 tahun ini menggunakan metode multi level marketing. Setiap jemaah diwajibkan mencari pengikut baru yang diwajibkan membayar uang Rp 300 ribu kepada pimpinan jamaah Al-Haq bernama Dewi yang hingga saat ini masih buron. Uang tersebut konon untuk jaminan agar jamaah Al-Haq dapat masuk surga.
Ahmadiyah
Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 Februari 1835 M. dan meninggal 26 Mei 1906 M di India. Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935, tapi mereka mengklaim diri telah masuk ke negeri ini sejak tahun 1925. Tahun 2000, mendiang khalifah Ahmadiyah dari London, Tahir Ahmad, bertemu dengan Presiden Abdurahman Wahid. Kini Ahmadiyah mempunyai sekitar 200 cabang, terutama Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain.
Basis-basis Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat dan Lombok telah dihancurkan massa (2002/2003) karena mereka sesumbar dan mengembangkan kesesatannya. Ahmadiyah adalah suatu aliran yang meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad saw, mereka meyakini Mirza Gulam Ahmad sebagai nabi mereka. Selain itu mereka mempunyai kitab suci yang dikenal dengan nama Tadzkirah sebagaimana umat Islam mempunyai Al-Qur`an.
Lia "Eden" Aminuddin (Salamullah)
Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia Aminuddin, di Jakarta. Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan roh Maryam, sedang anaknya, Ahmad Mukti yang kini hilang, mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as. Dan imam besar agama Salamullah ini Abdul Rahman, seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta, yang dipercaya sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw.
Ajaran Lia Aminuddin yang profesi awalnya perangkai bunga kering ini difatwakan MUI pada 22 Desember 1997 sebagai ajaran yang sesat dan menyesatkan. Pada tahun 2003, Lia Aminuddin mengaku mendapat wahyu berupa pernikahannya dengan pendampingnya yang dia sebut Jibril. Karena itu, Lia Aminuddin diubah namanya menjadi Lia Eden sebagai lambang surga, menurut kitabnya yang berjudul Ruhul Kudus. Pengikutnya makin menyusut, kini tinggal 70-an orang, maka ada "wahyu-wahyu" yang menghibur atas larinya orang dari Lia.
opini & saran :
Menurut saya, aliran sesat ini merupakan salah satu dari sebagian masyarakat yang merasa dirinya paling benar hingga dia membuat keyakinan sendiri dan mengajak orang-orang yang tidak punya arah hidup untuk menganut keyakinan yang dia yakini. Sebaiknya kita sebagai manusia harus tetap berpegang teguh pada keyakinan yang kita yakini dari kita lahir di dunia agar kita mempunyai arah hidup kita sebagai makhluk yang beragama.
sumber : http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
http://insists.multiply.com/video/item/2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar