dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak
orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan.
Tuhan mereka ialah perut mereka, kemulian mereka ialah aib mereka
pikiran mereka semata-mata tertuju pada perkara duniawi
(Filipi 3:18-19)
Kita sudah memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-66. Namun sangat disayangkan, meskipun sudah 66 tahun kita lepas dari perbudakan Belanda, kita masih belum sepenuhnya lepas dari perbudakan kemiskinan, terlebih dari perbudakan dosa, dibuktikan dengan masih bertumbuh suburnya korupsi. Korupsi sudah hal yang umum dibicarakan, bukan hal yang rahasia dan tabu lagi. Mungkin mereka bangga dengan perbuatan-perbuatan mereka. Demi perut mereka melakukan apapun bahkan mengambil bagian yang bukan milik mereka. Itulah orang-orang yang belum mengecap kemerdekaan yaitu merdeka dari perbudakan dosa dan kemerdekaan dari karakter budak. Seorang budak tidak akan malu dengan apa yang dikerjakan, budak akan tetap melakukan apa yang diperintahkan tuannya walaupun itu hal yang memalukan sekalipun. Jadi perhatikan hidup kita pernah atau bahkan dengan sesuatu yang seharusnya hal-hal yang memalukan? Bila ya, berarti kita harus segera memproklamirkan diri dari hal-hal tersebut dan hidup yang bebas dari masalah ekonomi. Sebagai orang Kristen kita patut bersyukur, karena kita telah mempunyai seorang pembebas yang mampu membebaskan kita dari perbudakan dosa. Pembebas itu adalah Yesus Kristus. Tuhan Yesus telah menebus dan memerdekaan kita dengan bayaran yang sangat mahal yaitu darah-Nya sendiri. Oleh sebab itu sekarang kita jangan lagi dibelenggut dari masalah ekonomi, jangan lagi mau dijajah dan diperbudak dari dosa. Tuhan akan penuhi segala kebutuhan kita dan kita akan memperoleh hadiah yaitu Hidup yang kekal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar